Berdasar

Hidup didunia ini kita masih diliputi kecemburuan harapan iman kepadanya sirna oleh nafsu duniawi

Sabtu, 03 Februari 2018

Menularkan Kebaikan



Description: C:\Program Files\Microsoft Office\MEDIA\CAGCAT10\j0195812.wmfMenularkan Kebaikan
Coba kita bayangkan,bagai mana seandainya diantara kita tak ada seorang pun yang mengenalkan atau mengajak kita untuk melakukan kebaikan ?
Dan bagaimana pula seandainya orang tua dan masyarakat di lingkungan kita selalu menunjukan prilaku yang kurang baik,tak bermoral,dan tak beradab,sehingga prilaku tersebut menjadi model kita dalam bertingkah laku ?

Bisa jadi,kita akan seperti masyarakat mekah di jaman jahiliyah dulu.prilaku kita jauh dari etika dan tuntunan moral.tak segan-segan kita melakukan kemaksiatan,menipu dan curang dalam berdagang,menindas orang orang  yang lemah,dan saling bermusuhan antar sesama.
Bukan tak mungkin kita akan seperti ayah Ibrahim as dan semua rakyat Raja Namrud yang sama sekali tak mengenal Tuhan yang sebenarnya.Berhala-berhala kita sembah dan kita puji sebagai tuhan kita.kita menjadi manusia yang bodoh karna menggantungkan nasib pada batu,padahal kita tahu bahwa pahatan ayah Ibrahim itu tak akan bisa memberikan apa-apa.
Karna itu,sudah sepantasnya kita bersyukur bahwa Allah swt telah telah mengutus nabi Muhammad saw
Dan Ibrahim as serta para Rasul lainya untuk menyampaikan dan mengajaran kalimat-kalimatnya.layak pula kita berterimakasih kepada orang-orang yang telah mengenalkan dan mengajak kita untuk melakukan kebaikan.
Ya,dalam setiap kelompok manusia atau masyarakat perlu ada orang-orang yang melakukan fungsi dakwah.masyarakat yang baik,bermoral dan beradab tak akan terbentuk apabila  taka da seorang pun yang tergerak untuk mengajarkan dan mengajak kepada kebaikan serta mengingatkan masyarakan agar menghindari perbuatan-perbuatan yang munkar.

Berdakwah untuk Mem-bangkitkan-Kesadaran
Masyarakat ibarat sebuah kapal.Di dalamnya ada banyak ragam individu.Masing-masing mempunyai peran menjaga agar kapal tak tenggelam dan tetap pada haluanya.Nah,selain menjalankan peranya itu,setiap individu juga memiliki kewajiban untuk mengingatkan seandainya ada individu lain yang berprilaku buruk.
Apa yang akan terjadi jika taka da usaha untuk saling mengingatkan dalam kehidupan bermasyarakat? Rasulullah Saw memberi perumpamaan : “pemisalan orang-orang yang mematuhi larangan Allah dan yang melanggar,ibarat suatu kaum yang berundi di dalam kapal.di antara mereka ada yang dibawah.Orang-orang yang ada dibawah jika hendak mengambil air harus melewati orang-orang yang ada di atas mereka.Akhirnya mereka berkata,
‘jika kita melubangi kapal bagian kita,niscaya kita tak akan menggangu orang yang di atas kita’.jika orang yang di atas membiarkan mereka melubangi kapal,niscaya semua akan binasa.tetapi jika orang yang di atas mencegah ,maka mereka dan semuanya akan selamat.”
Keselamatan untuk semua,inilah sebenarnya tujuan yang di harapkan dari aktivitas dakwah.Syaikh ali Mahfuz,murid dari Muhammad Abduh,mengartikan dakwah sebagai membangkitan kesadaran manusia di atas kebaikan dan bimbingan,menyeruh berbuat ma’ruf,dan mencegah dari perbuatan yang mungkar,agar mereka memperoleh keberuntungan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Ada banyak cara untuk membangkitkan kesadaran manusia.
Bisa dengan cara menyampaikan dengan lisan tentang hal baik untuk dilakukan dan yang harus ditinggalkan.bisa juga dengan tulisan yang menggugah dalam bentuk artikel di media,makalah,seminar,atau buku.
Kesadaran manusia dapat juga muncul karna terinspirasi perbuatan baik yang dilakukan seseorang.salah satu contoh yang menarik adalah bagaimana seorang pengemis Yahudi yang dengan sukarela berucap dua kalimat syahadat karna kagum dengan kebaikan Rasulullah Saw terhadap dirinya.
Pengemis itu setiap hari berada di salah satu sudut di pasar kota madinah.kedua matanya tak bisa melihat karna buta.dari mulutnya selalu keluar kata-kata yang menjelek-jelekan Rasulullah Saw.Namun taka da sedikit pun kebencian di hati Rasulullah Saw terhadapnya.Bahkan dalam setiap kesempatan,Rasulullah Saw membawa makanan dan menyuapkan kedalam mulutnya.
Setelah Rasulullah Saw meninggal,Sahabat Abu bakar ra mengunjungi Aisyah—anaknya yang juga istri Rasulullah Saw.Abu bakar bertanya sunnah apa yang belum dilakukan olehnya.Aisyah menceritakan kebiasaan Rasulullah Saw memberikan makan pengemis di pasar madinah itu.
Abu bakar pun bergegas pergi kepasar madinah dan melakukan seperti yang dilakukan Rasulullah Saw.Ia menjumpai pengemis yang masih melakukan kebiasaan buruknya itu.namun pengemis itu terkejut karna yang menyuapinya bukan orang yang biasa.Rasulullah Saw selalu melembutkan makanan sebelum disuapkan,sedangkan abu bakar tak melakukan itu.kemudian abu bakar menceritakan bahwa Rasulullah Saw telah meninggal.
Mengetahui bahwa yang menyuapinya dulu adalah orang yang selalu dijelek-jekannya,pengemis itu pun sangat terharu sekaligus kagum terhadap kemuliaan pribadi Rasulullah Saw.Akhirnya,tanpa paksaan,ia pun menghentikan kebiasaan buruknya dan rela mengikuti agama yang di bawa Rasulullah Saw.
Itulah salah satu bukti bahwa dakwah bisa sangat efektif dengan melakukan perbuatan baik.Tentu perbuatan baik itu harus di ketahui orang lain agar bisa memberikan inspirasi.Apakah dengan menunjukan perbuatan tak akan menimbulkan riya’?Semua kembali pada niatnya.