Disudut Kota Sukabumi Yang Menawan
Berada di selatan ibu kota jakarta menuju kota sukabumi setelah melewati kota hujan bogor, bergegas sepagi itu dari jakarta dengan tunggangan kuda besi yang gw beri nama si kebo putih membawa gw dengan penuh ketenangan saat menelusuri setiap daerah yang dilewatinya,jam masih pagi setelah melewati simpang Ciawi bogor menuju sukabumi memutuskan perjalanan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan dan menepi ke warung soto mie khas bogor yang berada di pinggir jalan. Matahari mulai beranjak naik keatas seiring perjalanan menuju sukabumi kendaraan mulai memadati jalanan yang panas penuh debu kala itu dihari weekend, banyak club2 motor yang berlalulalang untuk menuju sukabumi dengan tujuan yang berbeda-beda sesekali mereka membunyikan klakson,lambaian2 tangan,menjulurkan kaki untuk memberi tanda bahwa
tak jarang gw menepikan si kebo putih haya sekedar istirahat minum menunaikan sholat dan isi bensin di SPBU.setelah berjam2 di jalanan yang berbolak-belok tajam dan rasa ngantuk mulai menyerang dengan kondisi semalam memang begadang sampai pagi namun perjalanan menuju Geopark Ciletuh yang sangat amat jauh menurut gw,dan bisa dibayangin dari kota sukabumi pun untuk menuju ciletuh hampir memakan waktu 6 sampe 7 jam. dan gw ini dari jakarta weh.. weh..,tapi lelah dan rasa kantuk gw mulai sembuh dengan pemandangan2 indah di setiap perjalanan setelah memasuki arah yang menunjukan jalan menuju Geopark Ciletuh, gw lupa nama daerahnya dari sini gw berpikir tujuan yang gw tuju itu sudah dekat sengaja sedikit gw pelanin laju jalan si kebo putih untuk menikmati udara dan pemandangan2 yang asri nan indah itu,dan ternyata jarak menuju Geopark ciletuh masih jauh beberapa jalan rusak jg gw lewatin, setelah sampai di tempat penginapan hampir waktu magrib waktu itu,dan semua perjalanan akan menjadi pengalaman,pelajaran tersendiri.
setelah menikmati keindahan alam sekitar dengan ciptaanya yang maha besar dan maha indah Disudut Kota Sukabumi Yang Menawan keesokan harinya.
 |
Menuju ke curug yang satu ini belum ada petunjuk arah ataupun penyebrangan sungai dan karna mungkin belum banyak orang yang mengunjunginya sehingga kita harus gulung celana jingjing sepatu untuk menyebranginya
|
